Senin, 11 Februari 2013

Delta Mahakam Rusak Akibat Pertambangan


KBR68H, Jakarta - Dua perusahaan tambang minyak asing dituding sebagai penyebab rusaknya ekologi di Delta Mahakam, Kalimantan Timur. Delta Mahakam merupakan kawasan pulau yang terbentuk dari endapan muara Sungai Mahakam. Dua perusahaan tambang yang dituding itu adalah perusahaan Inpex asal Jepang serta perusahaan Total E&P dari Prancis.

Kontrak Total dan Inpex di Blok Mahakam akan berakhir pada 2017 mendatang. Koordinator Divisi Hukum Jaringan Advokasi Tambang JATAM, Merah Johansyah Ismail mengatakan, sekitar 80 persen Delta Mahakam saat ini rusak berat akibat operasi pengerukan minyak secara besar-besaran.



"Operasi Inpex salah satu perusahaan dari Jepang, yang sejak tahun 1966 melakukan penambangan migas bersama perusahaan Total di Blok Mahakam. Dari tujuh atau delapan blok, empat diantaranya berada di offshore yang jelas-jelas berada di atas kawasan Delta Mahakam yang punya fungsi ekologis penting. Kalau ini tidak dibayar reklamasi, tidak ada pemulihan lahan di sana, maka yang jadi korban adalah tidak hanya ekologi Kalimantan tapi juga masyarakat yang masih punya ikatan kuat dengan alam sekitarnya,"ujarnya.

Sejumlah perusahaan selain Total dan Inpex juga turut andil dalam pengeboran minyak di Blok Mahakam yang disebut-sebut sebagai ladang gas primadona di Indonesia. Ladang minyak di kawasan itu diperkirakan masih akan produktif hingga 2030 mendatang. (Agus Luqman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar